Cara Tuhan Mematahkan dan Memulihkan Hati Umat-Nya
![]() |
src pexels |
Kisah ini dimulai saat saya kelas satu SD. Waktu itu kehidupan keluarga saya sangat bahagia. Walaupun hidup sederhana namun terasa sangat hangat. Kebetulan saya memiliki tiga orang kakak laki-laki dan dua kakak perempuan. Bapak bekerja sebagai buruh pabrik dan Ibu hanya menjaga rumah dan isinya. Ibu selalu mengajari anaknya menjadi
anak yang baik dan saling peduli. Bapak selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ketiga kakak saya juga membantu bekerja. Memang gaji yang di dapat tidaklah banyak tapi cukup untuk keseharian.
Saya sangat bersyukur hidup dalam keluarga ini karena saya mendapat banyak kasih sayang dan perhatian terutama saya paling dekat dengan kakak pertama saya. Dia seorang lelaki yang dimana saya sangat kagum dengannya. Dia adalah panutan bagi saya. Mengajari saya banyak hal dan sangat sayang pada adiknya. Suatu hari, dia bekerja di sebuah pabrik. Dari situlah semua berubah.
Seorang kakak yang sangat saya kagumi tiba-tiba berubah menjadi seorang yang nakal. Nakal yang saya maksud adalah kakak saya mulai mengenal rokok, akhohol, dan obat-obat terlarang. Dia menjadi seorang yang membangkang kepada orang tua. Pernah suatu hari, dia pergi meninggalkan rumah karena ibu tidak setuju dia menikah dengan seorang perempuan. Maaf, ibu tidak setuju karena perempuan itu hamil dan kakak saya hanya dijadikan topeng jika bayinya sudah lahir maka mereka akan bercerai. Jelas sekali bahwa ibu tidak setuju dan kakak saya tidak pernah lagi pulang ke rumah.
Singkat cerita, saya sudah kelas tiga SD dan saya seakan-akan melihat bahwa keluarga saya baik-baik saja karena kakak saya juga sudah pulang ke rumah. Namun, keadaan berubah kembali. Yang saya kira akan baik-baik saja menjadi memburuk. Kakak lelaki saya jatuh sakit. Dokter menvonisnya mengalami kerusakan pada livernya (hati). Hal ini disebabkan minuman keras, begadang, kopi, rokok, dll. Ternyata selama dia kabur dari rumah. Dia menjadi stres dan melakukan kebiasaan buruk.
Tentu satu keluarga sangat sedih dengan kabar tersebut, terutama Ibu. Ibu sangatmenyayanginya, Ibu akan melakukan apapun demi dia. Hingga suatu hari, Kakak harus dioperasi untuk memperbaiki livernya. Tentu operasi berjalan lancar dan membawa kabar baik bagi semua keluarga. Ibu sangat senang ketika bisa melihat senyuman anaknya. Saya masih ingat, saat itu sekitar tanggal 20 November 2007. Dia baru saja pulang dari rumah sakit. Semua orang sangat senang melihat kesembuhannya.